Senin, 06 Januari 2014

Permintaan seekor kucing



Seekor kucing tua berwarna belang. Berjalan terkulai lemas di pinggir jalan. Matahari bersinar terik. Namun itu tak membuatnya berhenti melangkah. Kucing ini sudah tiga hari lamanya tidak makan. Ia sudah terlahir sebagai kucing liar. Sehingga sudah biasa baginya, jika ia mengalami hidup sengsara. Ia baru saja dipukul sapu oleh penjual daging, karena mencoba mencuri ikan. Karena tidak berhasil ia harus rela menahan lapar yang semakin melilit.

Langkah kakinya terhenti saat ia melewati rumah bangsawan terkaya di kota. Rumahnya besar dan mempunyai banyak pelayan. Suami nyonya bangsawan tersebut meninggal saat perang. Dan keluarga satu-satunya adalah anak perempuannya yang cantik dan baik hati.

Si kucing telah sampai di dalam dapur, ia begitu lihai memanjat sehingga bisa masuk ke sana melalui jendela dapur yang terbuka. Para pelayan sedang memasak, sehingga tidak menyadari kehadirannya. Dengan segera si kucing menyambar sekerat daging di atas meja. Nyonya yang menengok pembantu, berteriak saat melihat ada kucing di dekat makanan.
"Kucing....kucing!" teriaknya.

Para pelayan segera berdatangan, karena mendengar teriakan majikannya. Seorang pelayan mengambil sapu dan nyonya memukul kucing itu dengan keras. Tepat di kaki kanan belakangnya. Si kucing berlari terbirit-birit. Kakinya bengkak dan terasa ngilu berdenyut. Ia berhenti di gerbang belakang dan menjilati kakinya.

Anak perempuan bangsawan yang sedang makan siang di taman belakang, melihat kejadian itu. Gadis berambut pirang ikal itu, memberi sepotong ikan tuna untuk si kucing. Dielusnya kepala si kucing dengan lembut. Kucing belang merasa kenyang dan tak akan melupakan kejadian ini
***
Beberapa tahun berlalu semenjak saat itu. Anak perempuan kecil tumbuh dewasa dan nyonya semakin tua. Tiba-tiba ia menderita penyakit aneh. Tiba-tiba saja tubuhnya di penuhi benjolan berwarna merah. Lambat laun benjolan itu membesar dan berisi babag.

Seluruh dokter terkenal telah dipanggil, namun tak ada satupun dari mereka yang berhasil mengobati penyakit sang nyonya. Nyonya bangsawan itu dilanda rasa putus asa. Ia pun hanya menghabiskan hari-harinya menangis di atas ranjang.

Putrinya yang cantik mendatangi seorang tabib termahsyur di negeri tetangga. Dan jawaban tabib wanita itu mengejutkan .

"Dulu ibumu pernah memukul kaki seekor kucing hingga kucing itu kakinya patah. Maka satu-satunya cara membuat ibumu sembuh adalah dengan merawat kucing itu, sebagai balasan penebusan dosanya."
Perkataan tabib bagai lonceng yang berdentang di kepalanya

 Maka ketika anak perempuan bangasawan pulang, ia menceritakan kepada ibunya. Dan seluruh orang dikerahkan untuk mencari kucing belang tersebut.  Kucing itu ditemukan di sudut kota dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya kering kerontang dan dekil. Ahkirnya si kucing dimandikan, diberi susu, diberi ikan, dan dirawat menjadi peliharaan keluarga tersebut.

Berangsur-angsur nyonya sembuh dari sakitnya. Namun, kucing tua itu semakin lemah, sorot matanya semakin redup. Dan pada saat malam natal, kucing belang tiada didekat perapian. Ia di makamkan di halaman belakang oleh pelayan. Di bawah pohon willow.

1 komentar:

  1. Blackjack with 8 other games and a few bonuses.
    In the past few years, a 밀양 출장샵 handful of people have 목포 출장샵 turned their attention to blackjack. 부천 출장마사지 They 남원 출장안마 have found a place for 충청북도 출장안마 a new game called Blackjack.

    BalasHapus