Seekor
kucing tua berwarna belang. Berjalan terkulai lemas di pinggir jalan.
Matahari bersinar terik. Namun itu tak membuatnya berhenti melangkah.
Kucing ini sudah tiga hari lamanya tidak makan. Ia sudah terlahir
sebagai kucing liar. Sehingga sudah biasa baginya, jika ia mengalami
hidup sengsara. Ia baru saja dipukul sapu oleh penjual daging, karena
mencoba mencuri ikan. Karena tidak berhasil ia harus rela menahan lapar
yang semakin melilit.
Langkah kakinya terhenti saat ia
melewati rumah bangsawan terkaya di kota. Rumahnya besar dan mempunyai
banyak pelayan. Suami nyonya bangsawan tersebut meninggal saat perang.
Dan keluarga satu-satunya adalah anak perempuannya yang cantik dan baik
hati.
Si kucing telah sampai di dalam dapur, ia begitu
lihai memanjat sehingga bisa masuk ke sana melalui jendela dapur yang
terbuka. Para pelayan sedang memasak, sehingga tidak menyadari
kehadirannya. Dengan segera si kucing menyambar sekerat daging di atas
meja. Nyonya yang menengok pembantu, berteriak saat melihat ada kucing
di dekat makanan.
"Kucing....kucing!" teriaknya.
Para
pelayan segera berdatangan, karena mendengar teriakan majikannya.
Seorang pelayan mengambil sapu dan nyonya memukul kucing itu dengan
keras. Tepat di kaki kanan belakangnya. Si kucing berlari
terbirit-birit. Kakinya bengkak dan terasa ngilu berdenyut. Ia berhenti
di gerbang belakang dan menjilati kakinya.
Anak
perempuan bangsawan yang sedang makan siang di taman belakang, melihat
kejadian itu. Gadis berambut pirang ikal itu, memberi sepotong ikan tuna
untuk si kucing. Dielusnya kepala si kucing dengan lembut. Kucing
belang merasa kenyang dan tak akan melupakan kejadian ini
***
Beberapa
tahun berlalu semenjak saat itu. Anak perempuan kecil tumbuh dewasa dan
nyonya semakin tua. Tiba-tiba ia menderita penyakit aneh. Tiba-tiba
saja tubuhnya di penuhi benjolan berwarna merah. Lambat laun benjolan
itu membesar dan berisi babag.
Seluruh dokter terkenal
telah dipanggil, namun tak ada satupun dari mereka yang berhasil
mengobati penyakit sang nyonya. Nyonya bangsawan itu dilanda rasa putus
asa. Ia pun hanya menghabiskan hari-harinya menangis di atas ranjang.
Putrinya yang cantik mendatangi seorang tabib termahsyur di negeri tetangga. Dan jawaban tabib wanita itu mengejutkan .
"Dulu
ibumu pernah memukul kaki seekor kucing hingga kucing itu kakinya
patah. Maka satu-satunya cara membuat ibumu sembuh adalah dengan merawat
kucing itu, sebagai balasan penebusan dosanya."
Perkataan tabib bagai lonceng yang berdentang di kepalanya
Maka
ketika anak perempuan bangasawan pulang, ia menceritakan kepada ibunya.
Dan seluruh orang dikerahkan untuk mencari kucing belang tersebut.
Kucing itu ditemukan di sudut kota dalam keadaan mengenaskan. Tubuhnya
kering kerontang dan dekil. Ahkirnya si kucing dimandikan, diberi susu,
diberi ikan, dan dirawat menjadi peliharaan keluarga tersebut.
Berangsur-angsur
nyonya sembuh dari sakitnya. Namun, kucing tua itu semakin lemah, sorot matanya semakin redup. Dan
pada saat malam natal, kucing belang tiada didekat perapian. Ia di
makamkan di halaman belakang oleh pelayan. Di bawah pohon willow.
Blackjack with 8 other games and a few bonuses.
BalasHapusIn the past few years, a 밀양 출장샵 handful of people have 목포 출장샵 turned their attention to blackjack. 부천 출장마사지 They 남원 출장안마 have found a place for 충청북도 출장안마 a new game called Blackjack.