Rabu, 08 Januari 2014

Liontin Nana



Nana adalah seorang gadis dengan lesung pipit di pipi kanannya yang tak pernah lelah tersenyum kepada setiap orang,. Ia tinggal disebuah desa di bawah kaki gunung Woo yang dialiri sebuah sungai dan dipenuhi oleh pepohonan apel disepanjang alirannya. Nana tak pernah bisa diam, semua penjuru kotanya telah  ia jelahahi. Tingkahnya yang periang dan selalu menebar senyum membuat ia disayang oleh oleh orang-orang disekitarnya. 

Hingga pada suatu hari seorang pemuda dari kota pindah ke desa Nana. Pemuda itu bernama Young dan dia pemuda yang pendiam. Semenjak pindah kedesa itu Young menjelajahi desa dan menemukan tempat favoritnya yaitu sungai, dimana suara gemericik air bisa terdengar, nyanyian burung yang berlarian di ranting pohon apel dan hembusan angin yang membuatnya merasa menemukan apa yang selama ini hilang dalam dirinya. Suatu pagi yang cerah ,tanpa diduga Young bertemu Nana yang sedang membantu seorang kakek memetik apel ditepi sungai. Angin berhembus menerpa wajah dan rambut Nana yang hitam berkilau. Tatapan pemuda itu tak kunjung padam tertuju kepada Nana. Nanapun menyadari dan menyapa pemuda itu.
“Kamu yang disana, apa kamu mau membantu?”
Tanpa sepatah kata pemuda itu pergi. Beberapa hari berikutnya Nana melihat Young yang tengah  duduk menatap kosong kedalam  jernihnya air sungai. Sejenak Nana tertegun melihat tatapan yang sekilas pernah dia kenali.
“Nana,,, kamu Nana kan” sapa pemuda itu.
“Iya aku Nana, kamu pemuda dari kota itu kan” timpal Nana.
Young membalas pertanyaan Nana dengan senyuman dan pergi meninggalkannya. Namun Nana melihat tatapan sayu yang ada dimatanya, tatapan yang penuh pertanyaan, kemarahan dan kesedihan. Usai pertemuan itu Nana selalu dibayangi dengan bayangan yang ada didalam mata Young. 

Dengan hati penuh tanya, Nana menjalani kehidupannya seperti biasa. Setiap melewati rumah pemuda itu, Nana dalam diam melepas tatapan mencari dimana pemuda itu. Hari demi hari berlalu namun Nana tak pernah melihat Young lagi. Hingga suatu hari kakek pemetik buah apel menghampiri Nana.
“Nana pemuda kota itu menitipkan liontin ini kepadaku, dan dia memintaku menyerahkannya kepadamu” demikian kata si kakek.
Nana menerima liotin itu, ketika hendak bertanya mengapa dia memberikan liontin itu kepada Nana…tersentak perasaan Nana terbaur seperti gunung meledak.
“Liontin ini, liontin ini….” Nana tak dapat melanjutkan kata-katanya. Ia berlari kerumah pemuda itu dan berniat untuk menanyakan dari mana dia mendapatkan liontin itu, siapa dia, apakah dia mengenalku,,,begitu banyak pertanyaan dibenak Nana. Namun apa yang ia dapati adalah rumah yang kosong. Mereka kembali kekota.
Nana kembali dengan wajah tertunduk. Liontin itu adalah liontin yang sama persis dengan  liotin yang selama ini Nana simpan setelah Nana kehilangan memori dan membuatnya tinggal didesa itu.

Di lain pihak Young kembali ke kota dengan hati yang semakin terluka, Nana kekasih yang selama ini meninggalkannya tak mengenalinya.

-A.D-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar